Bengkulu Menuju Kota Besar: Sebuah Gagasan Transportasi Publik Terintegrasi
21/10/19
Ilustrasi |
Oleh : Andriadi Achmad
KOPICURUP,ID - Sebuah kota dikenal dengan mobilitas manusia hilir mudik berfrekuensi tinggi, dalam mendukung kenyamanan dan ketenteraman tentu diperlukan dalam pengembangan transportasi publik yang terintegrasi, baik dalam wilayah kota ataupun ke wilayah lain. Seperti kota Jakarta, kota Surabaya, kota Bandung, kota Medan, kota Makkassar, kota Jabodetabek, kota Yogyakarta, dan lain sebagainya. Secara umum transportasi publik di kota-kota besar dan menengah senantiasa sudah terintegrasi dengan baik seperti transportasi publik angkotan atau bus dalam kota, MRT, LRT, jalan tol, Commuter Line, Airport internasional, pelabuhan internasional, begitu juga transportasi online, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, mempersiapkan diri sebagai sebuah kota besar, kota Bengkulu perlu membenahi dan mengembangkan transportasi publik yang terintegrasi. Dimana pengadaan
transportasi publik dalam kota Bengkulu seperti angkatan umum perlu dilakukan peremajaan dan pembaharuan. Agar masyarakat merasa nyaman dan tentram dalam mempergunakannya.
Selain itu, perlu dikaji terkait pengadaan angkutan jenis bus sedang maupun kecil yang beroperasi dalam kota maupun ke luar kota Bengkulu masih dalam provinsi, seperti saat ini Bus besar rute AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) sudah sejak lama melayani rute luar dari kota Bengkulu ke provinsi lain. Perlu digagas rute dalam kota serta luar kota masih dalam wilayah provinsi Bengkulu. Misalnya bus sedang dan kecil melayani rute kota Bengkulu - Bengkulu Tengah - Kepahiang - Curup - Lebong; rute kota Bengkulu - Bengteng - Bengkulu Utara - Muko Muko; rute Kota Bengkulu - Seluma - Manna - Kaur.
Selain transportasi Bus dalam kota, perlu juga dikaji dan didukung transportasi kereta api sebagaimana yang telah di program pemerintah provinsi seperti rute kota Bengkulu - kota Lubuk Linggau - Kota Palembang - Lampung; kota Bengkulu - Kota Lubuk Linggau - Muara Bungo - Sumatera Barat; kota Bengkulu - kota Curup - Muaro Bungo - Jambi; dan rute lainnya.
Pembangunan tol dari kota Bengkulu melintasi Bengteng - Kepahiang - Curup sampai kota Lubuk Linggau menyambut tol trans Sumatera nantinya akan sangat efektif dalam menunjang keberadaan kota Bengkulu. Tak hanya itu, program pembangunan jalan layang lingkar non tol (ring road) simpang Nakau - Air Sebakul akan semakin memperpendek jarak tempuh hingga 15-30 menit.
Sebagai kota besar, tentu kota Bengkulu sebagai kota pendidikan, melayani rujukan kesehatan kelas nasional, melayani penerbangan dan pelabuhan internasional, pusat ekonomi bisnis dan perdagangan, pariwisata dan kuliner (Visit Bengkulu 2020), serta pusat ekonomi kreatif dan kerajinan tangan. Oleh karena itu, sangat perlu dibantu dengan fasilitas transportasi publik yang memadai dan terintegrasi dalam menunjang kelancaran dan mobilitas manusia serta barang baik kebutuhan di dalam kota Bengkulu maupun dari wilayah-wilayah lain.
Dengan terintegrasinya moda angkutan publik akan menjadikan kota Bengkulu sebagai wilayah tujuan utama maupun persinggahan, tentu dengan jumlah pengunjung yang ramai akan berdampak positif tentunya sebagai pemasukan kota Bengkulu khususnya bahkan pemasukan provinsi umumnya dalam PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Dalam rangka menggagas wacana dan persiapan kota Bengkulu dalam bermetamorfosis menjadi sebuah Kota besar, perlu dukungan baik pemerintah daerah maupun legislatif di tingkat kota saat ini sebagai wadah ibukota provinsi Bengkulu maupun di tingkat pemerintah provinsi serta ditingkat pusat khususnya melalui DPD/DPR RI dalam memfasilitasi upaya pengembangan transportasi publik yang memadai dan terintegrasi di kota Bengkulu.
Jakarta, 19 Oktober 2019