Teater Senyawa Curup Pentaskan 'Ruang Tunggu'
19/02/21
Teater Senyawa Curup latihan drama Ruang Tunggu (Foto: Dok. Teater Senyawa) |
KOPICURUP.ID - Sudah satu tahun lebih kita dipasung oleh pandemi Covid-19, tanpa kepastian kapan akan berakhirnya. Bahkan selama satu tahun lebih kita dipaksa untuk tetap beraktivitas di di rumah. Sampai-sampai, kopi di rumah habis lebih cepat dari biasanya. Kalau pun terpaksa keluar rumah, kita pun harus menggunakan alat pelidung diri (APD).
Keadaan ini tidak normal, karena di luar kebiasaan sebelumnya. Namun, pemerintah sepertinya tetap memaksakan ketidak normalan pandemi ini menjadi normal dengan istilah yang baru yaitu new normal. Boleh melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasa, tetapi harus selalu menerapkan protokol kesehatan.
Entah sampai kapan keadaan benar-benar kembali normal, tahun ini, tahun depan, tahun depannya lagi atau tidak sama sekali. Kita seperti berada di ruang tunggu tanpa kepastian. Situasi yang tidak jelas ini lalu kemudian direspon oleh Sanggar Teater Senyawa Curup, Provinsi Bengkulu dalam bentuk karya pertunjukan teater berjudul 'Ruang Tunggu' karya/sutradara Adhyra Irianto yang rencananya akan dipentaskan pada Sabtu (27/2/2021) di Taman Budaya Kota Bengkulu dalam temu teater se-Provinsi Bengkulu yang digelar Dewan Kesenian Kota Bengkulu.
Selain mementaskan 'Ruang Tunggu', Teater Senyawa Curup juga rencananya akan me-launching buku naskah drama karya berjudul 'Pelukis & Wanita' karya pentolan sekaligus pendiri Teater Senyawa.
Diah Irawati, SS, M.Pd selaku Pemimpin Produksi mengungkapkan, persiapan menuju pentas 'Ruang Tunggu' sudah dilakukan aktor Teater Senyawa Curup dan crew sejak 4 bulan yang lalu dan pentas ini menjadi pentas produksi ke-27. Diah melanjutkan, bahwa pada pementasan kali ini Sutrada Ruang Tunggu akan tetap mengusung gagasan absurdisme, sebagai ciri khas Teater Senyawa Curup.
Gagasan yang sama sejak pementasan 'Pelukis & Wanita' karya/sutradara Adhyra Irianto. Di samping itu, pementasan ini juga sebagai bentuk eksistensi Teater Senyawa Curup untuk terus berkarya sekaligus menjaga spirit berteater di Provinsi Bengkulu di tengah situasi pandemi yang entah sampai kapan akan berakhirnya ini.
“Teater senyawa Curup mencoba merespon kondisi sosial kita sekarang yang masih dipasung oleh pandemi melalui pertunjukan 'Ruang Tunggu'. Adhyra Irianto selaku sutradara akan tetap mengusung gagasan absurditas sebagai ciri khas Teater Senyawa Curup. Ini pun rencananya pertunjukannya akan dilakukan secara virtual," terang Ira.
Pertunjukan 'Ruang Tunggu' ini juga sebagai bentuk dukungan Teater Senyawa Curup terhadap aktivitas dan ekosistem berteater di Provinsi Bengkulu. Sebab, Teater Senyawa Curup selalu melaksanakan proses kreatifnya secara berkelanjutan di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong.
Launching Buku Pelukis & Wanita
Di hari yang sama, Teater Senyawa Curup juga rencananya akan meluncurkan buku terbaru karya Adhyra Irianto 'Pelukis & Wanita. Jika sebelum-sebelumnya Adhy beberapa kali menerbitkan buku sastra berupa novel, kali ini buku yang dia terbitkan dalam bentuk naskah drama. Bahkan menurutnya, penulisan buku tersebut termasuk yang paling lama dibandingkan dengan buku-buku lainnya. Buku Pelukis & Wanita ia tulis sejak tahun 2008 dan selesai tahun 2018.
Proses penulisan buku Pelukis & Wanita ini didukung pula oleh sejumlah penulis naskah, pemikir, budayawan, seniman dan sastrawan Indonesia di antaranya Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Irwan Jamal, Ikhsan Satria Irianto, Lusi Handayani, serta awak Teater Senyawa Curup.
Pemimpin produksi peluncuran buku, Iman Kurniawan, S.Psi menegaskan, selain pernah dipentaskan Teater Senyawa Curup, naskah Pelukis & Wanita ini juga sudah dipentaskan oleh beberapa grup teater lainnya di Indonesia mulai dari Aceh, hingga Papua. Bahkan beberapa kali menjadi naskah wajib beberapa festival teater di Indonesia, khususnya tingkat mahasiswa.
“Sebenarnya peluncuran buku ini di-launching di Curup 30 Januari lalu, tetapi nanti akan di-launching kembali di Kota Bengkulu berbarengan dengan pementasan Ruang Tunggu,” jelas Iman Kurniawan.
Untuk Buku ini juga dijual dengan harga promo yakni Rp 40.000 hingga hari peluncuran tersebut. Setelah itu, buku akan dijual dengan harga normal yakni Rp 55.000. (*)