Masih Keturunan Bengkulu, Ashanty Berencana Pulang Kampung
20/01/22
Ashanty. (Foto: Instagram @ashanty_ash) |
KOPICURUP.ID - Ashanty, artis tanah air yang juga istri dari Anang Hermansyah mengabarkan berencana akan pulang ke kampung halaman leluhurnya, Bengkulu. Hal tersebut disampaikan salah seorang keluarganya di Bengkulu, Romeli Santiago Abbazz.
"Insya Allah, beliau (Ashanty) akan pulang ke Bengkulu. Saya sedang menyusun agenda, kemana saja nanti beliau akan singgah," ujar Ketua Zuriat Bangkahulu yang akrab disapa Romel itu.
Diketahui, kalau Ashanty bukan dari keluarga biasa. Dia merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya, Soejahjo Hasnoputro merupakan staf internasional PBB dan kakeknya merupakan seorang diplomat. Sedangkan ibunya, Farida Siddik adalah anak seorang Prof. KH. Abdullah Sidik. Kakeknya (Prof. KH. Abdullah Sidik) dikenal dekat dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Abdullah Sidik pernah menjadi Residen diperbantukan kepada Gubernur Sumatra di Bukittinggi 1947 Sedangkan sang neneknya bernama H Sutimah Siddik, juga berasal dari keluarga bangsawan, anak dari Louis de Buys seorang berkebangsaan Belanda. Nenek moyangnya merupakan pangeran dari Pagar Ruyung, yang memimpin masyarakat suku Gumai.
Selain itu, Prof. KH. Abdullah Sidik juga merupakan anak dari Edward Coles (Kakek Buyut Ashanty), gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), pada 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785. Edward Coles menikah dengan Nenek Buyut Ashanty yang merupakan keturunan dari mantan penguasa Pangeran Ing Alaga, kerajaan Silebar yang berada di wilayah Bangkahulu (Bengkulu,red).
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Ghozali Everyday Dapat Rezeki Nomplok
Di samping itu Sosok sang Kakek, Prof. KH. Abdullah Sidik berprofesi sebagai seorang diplomat. Bahkan, sering menemani petinggi-petinggi negara di acara kenegaraan. Selain pernah Residen diperbantukan kepada Gubernur Sumatra di Bukittinggi 1947, Kakek Ashanty juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Selain itu ia juga merangkap sebagai Mahkamah Tentara Republik Indonesia dengan Pangkat Kolonel.
Kakek Ashanty, Prof. KH. Abdullah Siddik lahir di Muara Aman, Bengkulu pada 13 Juni 1913. Beliau juga aktif di dalam Jong Islamietan Bond bersama Agus Salim.
Kakek Ashanty bersama Ir. Soekarno |
Kiprah Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH yang turut serta mendampingi pekerjaan Soekarno, belakangan diketahui masuk dalam daftar usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menerima gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah pusat. Semoga saja, apa yang diharapkan tersebut bisa segera terwujud.
Terkait dengan kehadiran Ashanty dan keluarga besarnya nanti ke Bengkulu, tentu saja akan berdampak luas untuk Bengkulu itu sendiri. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap sektor wisata yang ada di Provinsi Bengkulu. Tentu saja, kehadiran Ashanty nanti bukan saja sekedar berjalan-jalan, tetapi untuk melakukan ziarah ke makam para leluhurnya yang ada di Bengkulu.
"Semoga saja rencana Inga Ashanty pulang ke kampung halamannya dimudahkan oleh Allah. Dan semoga saja dapat membawa manfaat untuk Provinsi Bengkulu," pungkas Kepala Kantor Pertanahan Kepahiang, Romel.