Sejarah Berdirinya Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Dulu Pernah Jadi Ibu Kota Kabupaten Rejang Lebong
Pusat administrasi dan garnisun Belanda di Distrik Kepahiang, circa 1860-1870/Foto: emong-soewandi.com |
KOPICURUP.ID - Tepat hari ini, 7 Januari 2023, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu memperingati hari jadinya yang ke-19 tahun.
Kepahiang resmi menjadi kabupaten pada 7 Januari 2004 yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu.
Namun, perjuangan para tokoh dan elemen masyarakat untuk menjadikan Kepahiang sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) dalam Provinsi Bengkulu tidak mudah. Sedangkan Kepahiang, dahulunya ternyata pernah menjadi Ibu Kota Kabupaten Rejang Lebong.
Bagaimana kisah berdirinya Kabupaten Kepahiang, berikut Kopicurup.id kutip dari laman resmi Pemkab Kepahiang, Kepahiangkab.go.id.
Baca Juga: Bengkulu Tempo Dulu: Kejayaan dan Hubungan dengan Kerajaan Besar
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan tahun 1948, Kepahiang tetap menjadi ibukota Kabupaten Rejang Lebong dan menjadi ibukota perjuangan.
Karena, mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BTRI dan TKR sebagai cikal bakal TNI juga berpusat di Kepahiang.
Pada tahun 1948 terjadi aksi Militer Belanda ke II, maka untuk mengantisipasi gerakan penyerbuan tentara Belanda ke pusat pemerintah dan pusat perlawanan ini.
Seluruh fasilitas yang ada, terdiri dari Kantor Bupati, Gedung Daerah, Kantor Polisi, Kantor Pos dan Telepon, penjara serta jembatan yang akan menghubungkan Kota Kepahiang dengan tempat lainnya semua dibumihanguskan.
Tahun 1949 Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berada dalam pengasingan di hutan dan waktu penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda ke Republik Indonesia yang dikenal dengan istilah kembali ke Kota, maka Pusat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak dapat kembali ke Kota Kepahiang, karena seluruh fasilitas telah dibumihanguskan, maka seluruh staf pemerintah menumpang di Kota Curup. Karena pada saat itu masih terdapat bangunan Pesanggrahan (Sekarang Gedung Olahraga Curup).
Baca Juga: 6 Artis Nasional Kelahiran Bengkulu, Salah Satunya Pemeran Dunia Terbalik
Tahun 1956, Curup ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan Undang-Undang dan sejak itu pula Kepahiang menjadi Ibu Kota Kecamatan sehingga hilanglah Mahkota Kabupaten dari Kota Kepahiang.
Para tokoh masyarakat Kepahiang dulu juga pernah memperjuangkan Kepahiang menjadi Ibu Kota Provinsi dan Kota Administratif (Kotif) tapi tidak berhasil.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka terbukalah peluang bagi Kepahiang untuk menjadi Kabupaten kembali.
Sejak Januari 2000 oleh para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang baik yang berada di Kepahiang maupun yang berada diluar daerah, baik yang berada di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya bersepakat untuk mengembalikan mahkota Kepahiang sebagai kabupaten.
Sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuk Badan Perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK).
Sebagai tindaklanjut dari Badan Perjuangan tersebut maka secara resmi Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK) telah menyampaikan proposal pemekaran Kabupaten Kepahiang kepada Bupati Kepala Daerah Rejang Lebong, DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Gubernur Bengkulu, DPRD Provinsi Bengkulu dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.
Baca Juga: Abdullah Siddik: Semangat Menjaga Marwah Tanah Rejang
Merebut kembali Mahkota Kepahiang ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan demikian kata pepatah.
Walaupun untuk Provinsi Bengkulu, Kepahiang merupakan daerah yang pertama memperjuangkan pemekaran, tetapi pada waktu itu menjadi daerah yang terakhir mendapat pengesahan. Karena Kabupaten Induk (Rejang Lebong) tidak mau melepas Kepahiang, sebab Kepahiang merupakan daerah yang paling potensial di Rejang Lebong.
Kepahiang saat ini/Foto:Detik.com |
Kepala Daerah Pertama untuk Kabupaten Kepahiang ditetapkan berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor: 131.28-8 Tahun 2004 tanggal 6 Januari 2004 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepahiang Provinsi Bengkulu, dan telah dilantik oleh Gubernur Bengkulu atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 14 Januari 2004, yakni Ir. Hidayattullah Sjahid, MM.
Sampai dengan saat ini Kabupaten Kepahiang telah dipimpin oleh 3 orang Kepala Daerah, yaitu :
- Hidayatullah Sjahid, MM, periode 14 Januari 2004 - 29 April 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (Caretaker).
- Husni Hasanuddin, periode 30 April 2005 s/d 6 Agustus 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (Caretaker).
- H. Bando Amin C, Kader. MM, periode 6 Agustus 2005 - 6 Agustus 2010, sebagai Bupati Kepahiang Defenitif berdasarkan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2005. Tahun 2010 kembali terpilih menjadi Bupati Kepahiang periode 2010 - 2015.
- Ir. Hidayattullah Sjahid,MM, periode 2016 – 2021 dan kembali terpilih menjadi Bupati Kepahiang periode 2021 - 2024.
Kota Kepahiang sejak zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang pada waktu itu disebut afdeling Rejang Lebong dengan ibu kotanya Kepahiang.
Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun, Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.
Akhirnya dengan kesungguhan dan keikhlasan para pejuang Kabupaten Kepahiang, maka Mahkota Kepahiang yang hilang dapat direbut kembali bagai pinang pulang ketampuknya pada tanggal 7 Januari 2004 yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu.***